Hadapi - Hayati - Nikmati - Syukuri

Berjuang memang PAHIT, karena Syurga itu MANIS :')

Jumat, 01 Maret 2013

Dan Umar Pun Menangis

"Pernahkah Kalian membaca riwayat tentang Umar bin Khathab menangis ?"

Umar bin Khathab terkenal gagah perkasa sehingga disegani lawan maupun kawan. Bahkan, konon, dalam satu riwayat, Nabi saw menyebutkan setan pun amat segan dengan Umar, sehingga kalau Umar melewati suatu jalan, setan akan menghindari dan mengambil jalan lain. Terlepas dari kebenaran riwayat ini, yang jelas keperkasaan Umar sudah menjadi buah bibir di kalangan umat Islam. Karena itu, kalau Umar sampai menangis, tentulah itu menjadi peristiwa yang menakjubkan. 
Mengapa " singa padang pasir " ini sampai menangis ?
Suatu ketika, Umar bermaksud menemui Rasululloh saw. Ia mendapati beliau sedang berbaring di atas tikar yang sangat kasar, hanya berbantal pelepah kurma yang keras. Sebagian tubuh beliau berada di tanah. Umar tidak sanggup menahan air matanya. 
"Menagap kau menangis, Umar ??" tanya Rasululloh saw
"Bagaimana aku tidak menangis ?!" kata Umar. "Tikar itu menimbulkan bekas di tubuhmu, padahal engkau adalah utusan ALLOH dan kekasih-Nya. Tapi, kekayaanmu hanya yang aku lihat sekarang ini. Sedangkan Kisra dan Kaisar duduk di singgasana emas dengan bantal-bantal sutera." 
Nabi berkata, 
"Mereka mempercepat mendapatkan kesenangannya; sebuah kesenangan yang cepat berakhir. Kita adalah kaum yang menangguhkan kesenangan kita untuk hari akhir. Perumpamaan hubunganku dengan dunia seperti orang yang berpergian pada musim panas; berlindung sejenak dibawah pohon, kemudian berangkat dan meninggalkannya."
Indah nian perumpamaan Nabi saw soal dunia ini. Dunia ini hanyalah tempat pemberhentian sementara; hanyalah tempat berteduh sejenak, untuk kemudian kita meneruskan perjalanan yang sesungguhnya.

Jika Anda pergi ke Belanda, pesawat Anda akan melakukan transit di Singapura. Atau, Anda pulang dari Saudi Arabia, biasanya peswata Anda mapir sejenak di Abu Dhabi. Anggap saja tempat transit itu, Singapura dan Abu Dhabi, merupakan dunia ini. Apakah ketika melakukan transit itu Anda akan habiskan segala perbekalan Anda? Apakah Anda akan selamanya tinggal ditempat transit itu ?

Ketika Anda sibuk berbelanja di tempat transit itu ternyata pesawat telah memanggil Anda untuk segera meneruskan perjalanan. Ketika Anda sedang terlena dengan sibuk dengan dunia ini, tiba-tiba ALLOH memanggil Anda untuk kembali pulang ke sisi-Nya. Perbekalan Anda sudah habis, tangan Anda penuh dengan bugkusan dosa Anda. Lalu apa yang akan And bawa sebagai bekal di Pada Mahsyar ?

Sisakan kesenangan Anda di dunia ini untuk bekal Anda di akhirat. Dalam seminggu, mengapa tak Andatahan rasa lapar dan rasa haus Anda paling tidak 2 hari dalam seminggu ?! Berpuasalah pada hari Senin dan Kamis. Dalam 24 jam sehari, mengapa tak Anda sisakan waktu barang 1-2 jam untuk sholat dan membaca Al-Qur'an ?! Delapan jam waktu tidur kita mengapa tak kita sisakan 15 menit saja untuk mengerjakan shoat tahajud ?!

"Celupkan tanganmu ke dalam lautan," saran Nabi saw ketika ada sahabat yang bertanya tentang perbedaan antara dunia dengan akhirat. "Air yang ada di jarimu itulah dunia, sedangkan lautan itu adalah akhirat."

Bersiaplah untuk menyelam di "Lautan akhirat". Siapa tahu ALLOH sebentar lagi akan memanggil kita, dan bila saat panggilan itu tiba, jangankan untuk beribadah, menangis pun kita tak akan punya waktu lagi.

- MARI BERBICARA IMAN -